This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

23 September 2014

Siapa Pelaku Pembunuhan Ketua KNPB Sorong Raya; Ini Analisisnya (Bagian I)

Oleh: Catatan Isi Pikiran* di Suara Papua - Bagian 1

Anak Agung Gede Anum Putra, dari Fakultas Kedokteran Udaya Bali, dalam analisanya yang berjudul: "Kematian Akibat Tenggelam, Laporan Kasus", memberikan uraian yang menarik terkait penyebab kematian oleh tenggelam.

Hal ini memerlukan beberapa analisa, antara lain pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, pemeriksaan diatom, dan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan toksologi.

Ketika melakukan semua hal ini, kita akan mendapat kesimpulan terkait penyebab dan waktu kematian. Salah satu cara ilmiah guna menentukan waktu kematian seseorang itu adalah lewat pemeriksaan luar, yakni bau jenazah.

Menurut berbagai media lokal, jenazah Alm. Marthinus Yohame, ketua KNPB wilayah Sorong Raya, pertama kali ditemukan pada pukul 07.00 WIT (Selasa, 26 Agustus 2014) oleh seorang Nelayan di sekitar Kepulauan Nana. Setelah perahunya mendekati mayat, maka jenazah itu mengeluarkan bau busuk.

Maka untuk menjawab waktu kematian seseorang, karena jenazah telah bau, maka kembali ke teori diatas, kematian ini telah memakan waktu 1x24.

14 September 2014

Everyone profits from West Papua, except for Papuans

The death of a striking Papuan miner at the hands of Indonesian troops is the latest brutal colonial injustice inflicted on my people.

Benny Wenda
As a child growing up in the remote highlands of West Papua, we often heard stories from the elders about how our ancestors' spirits lived in the mountains and forests. How they would cry if they saw what is happening today. Illegal logging is rife, and the world's largest gold and copper mine, Freeport, has caused permanent environmental devastation to our sacred lands that is visible from space.

Earlier this week, Indonesian security forces opened fire on striking workers at the Freeport mine. It left one person dead and several others wounded, leading Sam Zarifi, Amnesty International's Asia Pacific director, to say that "Indonesian police have not learned how to deal with protesters without resorting to excessive, and even lethal, force". Rough justice is nothing new to my people. Journalists are not permitted entry to Papua but raw footage from Papuans' mobile phones regularly documents Papuans suffering brutality at the hands of Indonesian security services.

12 September 2014

KNPB Committed, Papua Freedom Fighting Without Violence!

Chaiman KNPB Victor Yeimo/photo SP
Jayapura, West Papua National Committee (KNPB) confirmed, until now KNPB still committed to nonviolent resistance.
 
This is confirmed in the General Chairman KNPB, Victor Yeimo, told Reporters Suara Papua in Abepura (09/10/2014), this afternoon.

Yeimo said, there are efforts being conducted by the Papua Police to criminalize continuous, chase, and kill members of the KNPB in the entire territory of West Papua.

"During this time, we are trying to take the fight to the efforts of dignity. However, always take the path of violence and undignified is the military and police," he said.

31 Agustus 2014

Kematian Aktivis Papua, Siapa Pelakunya?

Kepolisiaan papua terkesan melingdungi pelaku, karena pelaku adalah Aparat Keamanan Sehingga demi pencitraan Intitusi Kepolisian Aparat segaja Mengabaikan kasus-kasus kematian aktivsi papua

Banyak aktivis kemanusiaan di batai di papua, namun kepolisiaan daerah papua tidak pernah mengungkapkan para pelaku kejahatan, Polda papua terkesan berdiam diri dan mengabaikan kematian para aktivis papua yang adalah juga  mempunyai HAK yang sama atas memperoleh keadilan.

Teringat dari kematian Alm. Theys Ilo Heloay, Justinus Morib, Kelly Kwalik, Mako Tabuni, Hubertus Mabel, Dany Wenda sampai banyak aktivis yang tidak di sebutkan nama satu per satu.

Coba anda bayangkan! dari semua kematian aktivis di atas, pernahkan para pelaku menyeret di meja pengadilan? Kenyataannya tidak!
Mereka mati dan di batai sia-sia belaka, padahal mereka bukanlah pelaku kejahatan namun mereka adalah semata-mata hanya membela yang lemah dan pejuang kemanusiaan.

24 Agustus 2014

Nasib Dua Wartawan Perancis di Papua Yang Tidak Diketahui

Nasib dua wartawan Prancis ditahan oleh polisi Indonesia selama hampir satu minggu di wilayah bergolak Papua masih belum jelas, yang di lansir ABCNews.au

Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, dari Franco-Jerman Saluran TV Arte, telah dituduh pelaporan tanpa visa valid.

Para pembuat film dokumenter yang dengan visa turis ketika mereka ditahan di kota dataran tinggi Wamena, bersama dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia setempat.

Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan kepada Asia Pacific pasangan didakwa dengan pelanggaran imigrasi dan bisa menghadapi hingga lima tahun penjara.

"Tuduhan menyalahgunakan visa turis mereka untuk melakukan pekerjaan jurnalistik," katanya.

"Polisi mengatakan bahwa mereka dicurigai berusaha untuk menarik perhatian internasional pada Papua, untuk meningkatkan pemberontakan di Papua."
- See more at: http://holandianews.blogspot.com/2014/08/nasib-dua-wartawan-perancis-di-papua.html#sthash.LQw91EOz.dpuf
Nasib dua wartawan Prancis ditahan oleh polisi Indonesia selama hampir satu minggu di wilayah bergolak Papua masih belum jelas, yang di lansir ABCNews.au

Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, dari Franco-Jerman Saluran TV Arte, telah dituduh pelaporan tanpa visa valid.

Para pembuat film dokumenter yang dengan visa turis ketika mereka ditahan di kota dataran tinggi Wamena, bersama dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia setempat.

Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan kepada Asia Pacific pasangan didakwa dengan pelanggaran imigrasi dan bisa menghadapi hingga lima tahun penjara.

"Tuduhan menyalahgunakan visa turis mereka untuk melakukan pekerjaan jurnalistik," katanya.

"Polisi mengatakan bahwa mereka dicurigai berusaha untuk menarik perhatian internasional pada Papua, untuk meningkatkan pemberontakan di Papua."
- See more at: http://holandianews.blogspot.com/2014/08/nasib-dua-wartawan-perancis-di-papua.html#sthash.LQw91EOz.dpuf
Nasib dua wartawan Prancis ditahan oleh polisi Indonesia selama hampir satu minggu di wilayah bergolak Papua masih belum jelas, yang di lansir ABCNews.au

Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, dari Franco-Jerman Saluran TV Arte, telah dituduh pelaporan tanpa visa valid.

Para pembuat film dokumenter yang dengan visa turis ketika mereka ditahan di kota dataran tinggi Wamena, bersama dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia setempat.

Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan kepada Asia Pacific pasangan didakwa dengan pelanggaran imigrasi dan bisa menghadapi hingga lima tahun penjara.

"Tuduhan menyalahgunakan visa turis mereka untuk melakukan pekerjaan jurnalistik," katanya.

"Polisi mengatakan bahwa mereka dicurigai berusaha untuk menarik perhatian internasional pada Papua, untuk meningkatkan pemberontakan di Papua."
- See more at: http://holandianews.blogspot.com/2014/08/nasib-dua-wartawan-perancis-di-papua.html#sthash.LQw91EOz.dpuf
Nasib dua wartawan Prancis ditahan oleh polisi Indonesia selama hampir satu minggu di wilayah bergolak Papua masih belum jelas, yang di lansir ABCNews.au

Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, dari Franco-Jerman Saluran TV Arte, telah dituduh pelaporan tanpa visa valid.

Para pembuat film dokumenter yang dengan visa turis ketika mereka ditahan di kota dataran tinggi Wamena, bersama dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia setempat.

Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan kepada Asia Pacific pasangan didakwa dengan pelanggaran imigrasi dan bisa menghadapi hingga lima tahun penjara.

"Tuduhan menyalahgunakan visa turis mereka untuk melakukan pekerjaan jurnalistik," katanya.

"Polisi mengatakan bahwa mereka dicurigai berusaha untuk menarik perhatian internasional pada Papua, untuk meningkatkan pemberontakan di Papua."
- See more at: http://holandianews.blogspot.com/2014/08/nasib-dua-wartawan-perancis-di-papua.html#sthash.LQw91EOz.dpufgg
Nasib dua wartawan Prancis ditahan oleh polisi Indonesia selama hampir satu minggu di wilayah bergolak Papua masih belum jelas.

Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, dari Franco-Jerman Saluran TV Arte, telah dituduh pelaporan tanpa visa valid.

Para pembuat film dokumenter yang dengan visa turis ketika mereka ditahan di kota dataran tinggi Wamena, bersama dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia setempat.

Human Rights Watch Andreas Harsono mengatakan kepada Asia Pacific pasangan didakwa dengan pelanggaran imigrasi dan bisa menghadapi hingga lima tahun penjara.

"Tuduhan menyalahgunakan visa turis mereka untuk melakukan pekerjaan jurnalistik," katanya.

"Polisi mengatakan bahwa mereka dicurigai berusaha untuk menarik perhatian internasional pada Papua, untuk meningkatkan pemberontakan di Papua."

Laporan-laporan mengatakan Mr Dandois ditangkap di perusahaan tiga anggota gerakan separatis. 

More:

20 Agustus 2014

Benny Wenda: Meragukan Jokowi Membuat Kemajuan Bagi Papua Barat

Seorang aktivis kemerdekaan Papua Barat di pengasingan, Benny Wenda, mengatakan ia meragukan presiden Indonesia yang baru terpilih, Joko Widodo, akan membuat perbedaan apapun untuk penderitaan orang di bawah cengkeraman militer Indonesia.

The Vanuatu Daily Post melaporkan Mr Wenda, yang merupakan calon pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, mengatakan umat-Nya tidak akan mencari dukungan dari presiden baru untuk membantu mereka.

Dia mengatakan yang penting adalah bahwa 80 persen dari orang Papua Barat telah memboikot pemilu di Indonesia.

15 Agustus 2014

11 Aktivis Mahasiswa Uncen ditangkap Polisi

Photo Ilust / FWP
Jayapura, kepolisian daerah papua (Polda Papua)  indonesia kembali menangkap 11 Aktivis Gempar dan KNPB di dalam kampus Uncen, Padang Bulan, Jayapura, West Papua, pagi ini 15/08 pada pukul 11.00.

Demokrasi damai di lakuakan dalam rangka peringatan hari penolakan perjanjian New York, 15 Agustus 1962 oleh Indonesia, Amerika , Belanda dan PBB tanpa melibatkan orang asli papua.